spoon

James Blog

HIDUP SEORANG HAMBA

0

Category :

Matius 22 : 27 berkata : ".....Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu." Sering kali kita mendengar dan membaca dan mengatakan firman Tuhan ini. Dan sering juga kita berkata bahwa kita ini adalah "hamba Tuhan" dan kita mau mengasihi Tuhan Yesus lebih, lebih dan lebih lagi. Ada beberapa hal mengenai "hamba" dari teladan Tuhan Yesus.

Matius 12 : 15b - 21 (Yesus Hamba Tuhan)

1. Ayat 18; "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan;....."
Karena Tuhan terlebih dulu mengasihi kita, oleh karena itu Dialah yang memilih kita menjadi anak-anak-Nya dan menjadi hamba-Nya. Bagaimana kita bisa berkenan kepada-Nya, hal ini berbicara mengenai hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Bagaimana kita melayani Tuhan secara pribadi, bukan melayani pekerjaan Tuhan. Apakah kita memilih menjadi 'Maria' atau 'Marta'? Awal dari perkenanan adalah KEINTIMAN . Untuk menuju keintiman, kita harus bergaul erat dengan Tuhan setiap hari dan setiap waktu, tidak perduli tempat dan waktu.
".....Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa."
Karena ada perkenanan, maka ada suatu kepercayaan. Oleh karena itu Tuhan menaruh roh-Nya atau mengurapi hamba yang berkenan kepada-Nya. Tuhan memberikan otoritas kepada hamba tersebut.
2. Dalam ayat 19 berkata "Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan." Seorang hamba adalah milik sepenuhnya dari tuannya. Kita, hamba Tuhan adalah milik sepenuhnya '100%' dari Tuhan Yesus. Hamba akan melakukan apapun juga yang dikehendaki tuannya. Hamba tidak akan pernah menolak atau membantah apa yang dikehendaki tuannya. Tuhan mau kita punya ketaatan, penundukan diri, submisitas, loyalitas kepada Tuhan. Biarlah kita mempunyai hati yang rela untuk melakukan kehendak Tuhan.
3. Ayat 20-21 : "Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."
Tuhan sangat tahu akan kapasitas kita masing-masing. Setiap tantangan, proses itu tidak akan pernah melebihi dari kapasitas kita sebagai anak-Nya. Justru waktu kita bertahan, berserah kepada Tuhan dan menang dari proses itu, maka kapasitas kita akan ditambahkan dan diperbesar oleh Tuhan. Betapapun beratnya beban kita, ingatlah bahwa Tuhan Yesus terlebih tahu akan kemampuan dan kapasitas kita. Dan Tuhan tidak pernah terlambat untuk menolong kita, asalkan kita tahu bahwa hidup kita sepenuhnya adalah milik Tuhan. Dan waktu pertolongan itu datang, dan kita menang, itulah yang menjadikan hidup kita menjadi kesaksian bagi banyak orang dan semua orang yang melihat dan mendengar kesaksian kita akan percaya dan berharap kepada Tuhan Yesus. (dk)

TUHAN YESUS MEMBERKATI

0 comments: